Bloomberg, (10/7) - Emas melemah
setelah ekspor China secara tak terduga turun pada bulan Juni dan karena
investor menunggu publikasi notulen dari pertemuan Komite Pasar Terbuka
Federal (FOMC) bulan lalu di tengah spekulasi bahwa bank sentral akan
mulai mengurangi stimulusnya.
Spot emas turun sebanyak 0,6 persen
menjadi 1,244.03 per ounce dan berada di posisi $ 1,245.64 pukul 11:55
a.m. di Singapura, setelah naik 2,3 persen dalam dua hari terakhir.
Bullion untuk pengiriman Agustus turun 0,2 persen menjadi $ 1,243.70 per
ounce di Comex, New York.
Harga merosot 26 persen tahun ini dan
menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981 karena sebagian investor
telah kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai tempat penyimpan
nilai. Ketua Federal Reserve, Ben S. Bernanke mengatakan pada bulan Juni
lalu bahwa bank sentral AS dapat memperlambat program pembelian aset
senilai $ 85 milyar yang saat ini berjalan secara bulanan jika ekonomi
terus membaik. Tingkat ekspor di China turun 3,1 persen dari tahun
sebelumnya, kata Administrasi Umum Bea Cukai China pagi ini,
dibandingkan dengan estimasi rata-rata dari kenaikan 3,7 persen dalam
survei Bloomberg.
'Angka-angka itu jauh lebih buruk daripada apa
yang diperkirakan pasar,' kata Victor Thianpiriya, analis dari Australia
& New Zealand Banking Group Ltd di Singapura. 'Dolar AS masih reli
dan imbal hasil Treasury masih berusaha untuk menemukan puncaknya. Ini
masih lingkungan yang sangat negatif untuk emas.'
Dollar Index,
yang mengukur kinerja terhadap mata uang dari enam mitra dagang utama
AS, naik 0,1 persen hari ini setelah sebelumnya kemarin ke level
tertinggi tiga tahun. Risalah pertemuan the Fed tanggal 18-19 Juni akan
dirilis hari ini dan Bernanke akan berbicara pada konferensi Biro
Peneliti Ekonomi Nasional.
'Harga emas telah mengembangkan
hubungan positif dengan aset emerging market, yang telah melemah seperti
yang ditunjukkan oleh IMF,' tulis James Steel dan Howard Wen, analis
dari HSBC Securities (USA) Inc, dalam sebuah laporan. 'Penurunan mata
uang negara-negara berkembang adalah positif untuk US dolar dan bearish
untuk emas.'
Pertumbuhan global masih akan berjuang untuk
melakukan percepatan tahun ini mengikuti ekspansi pertumbuhan AS yang
melemah, tingkat perekonomian China yang menurun dan resesi Eropa yang
makin dalam, kata Dana Moneter Internasional kemarin sambil mengurangi
proyeksi pertumbuhan dunia menjadi 3,1 persen tahun ini dari 3,3 persen
yang diperkirakan pada bulan April lalu.
Aset di SPDR Gold Trust,
exchange-traded product berbasis bullion, turun menjadi 939,75 metrik
ton kemarin, terendah setidaknya sejak Februari 2009, berdasarkan
website dari SPDR. (brc)
Posting Komentar